Rabu, 18 April 2018

EMPAT CIRI KUNCI SISTEM PENDIDIKAN TERBAIK

BAB I
RINGKASAN ISI

Topik yang dibahas dalam video ini adalah mengenai cara yang tepat dalam menstimulus kemampuan Amerika untuk bersaing dalam ekonomi global dan pendidikan yang dijelaskan dalam ciri-ciri kunci yang dianggap sebagai sistem pendidikan terbaik di dunia. Kemudian para senator diminta pendapatnya tentang tujuan dan waktu yang tepat untuk mewujudkan sekolah-sekolah di Amerika menjadi sekolah yang terbaik.
John Edwards berargumen tentang perlunya pendidikan dibawah usia empat tahun di Amerika. Selain dalam bidang pendidikan dia juga menyarankan untuk peningkatan kesehatan gizi dan perawatan anak, sebagai contoh yang telah dilakukan oleh negara bagian California Utara. Dalam hal ini pemerintah memberikan kesempatan dan pendanaan kepada anak-anak muda yang berprestasi untuk masuk ke universitas-universitas yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah seperti Akademi Angkatan Laut.
Tidak hanya sampai pada K12, anak-anak muda Amerika pun harus mampu masuk di perguruan-perguruan tinggi. Bagi para pekerja muda di perguruan tinggi, pemerintah  harus dapat memberikan beasiswa dengan cara membayar uang kuliah dan buku-buku yang dibutuhkan. Dalam jangka panjang, peningkatan infrastruktur yang memungkinkan bagi para tenaga kerja Amerika untuk menjadi tenaga kerja yang terbaik, terdidik dan inovatif.
            Dipihak lain, pemerintah harus memberikan insentif bagi guru-guru yang bersedia untuk pergi ke daerah-daerah pelosok agar tidak ada lagi ana-anak yang terbelakang dalam pendidikan. Keadaan yang tampak pada sekolah-sekolah Amerika adalah cerminan sekolah di dalam kota yang mewah dan mudah mendapatkan segala sesuatu, sedangkan sekolah-sekolah yang berada dipinggiran masih tergolong ke dalam sekolah miskin yang sangat sulit.
Senator Bill Richardson akan menjadikan pendidikan sebagai salah satu prioritas utama dalam kepemimpinannya di New Mexico. Salah satu bentuk implementasinya adalah dengan mengadakan pendidikan prasekolah untuk anak usia di bawah empat tahun. Program itu diharapkan dapat mengangkat prestasi anak-anak Amerika menjadi nomor satu lagi di bidang Sains dan Matematika dalam jangka waktu 15 tahun dan K12 yang ke-29 di dunia, Bill Richardson akan menyewa seratus ribu guru Sains dan Matematika, membuat akademi Sains dan Matematika, dan merevisi dan memperkuat kurikulum perguruan tinggi dengan kontrol lokal. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi anak yang terbelakang.
Dalam peningkatan pendidikan Bill Richardson mengakui akan pentingnya sistem pendidikan yang dipakai, salah satu bentuknya adalah dengan meningkatkan kesejahteraan guru dengan memberikan upah minimum mulai dari 4000 dollar. Di luar sekolah, yang patut diperhatikan adalah peran orang tua dan anggota keluarga yang ikut menghargai dan peduli terhadap pendidikan sebagai kunci keberhasilan pendidikan.
Terkait perubahan yang telah dilakukan oleh Bill Richardson di Amerika, dia menegaskan bahwa dia telah melakukan beberapa terobosan yang berguna bagi Amerika. Terobosan itu meliputi peningkatan gaji guru dan memperkecil jarak kesenjangan antar guru dengan cara mengadakan pelatihan bagi para guru. Selain memberikan pelatihan kepada guru, langkah yang ditempuh adalah dengan mengadakan uji kinerja guru. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, kinerja guru secara dramatis meningkat.
Dipihak lain Barack Obama (anggota senat AS) memberikan pandangannya terkait peningkatan pendidikan. Pandangan yang dikemukakannya berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, dengan lebih memperhatikan anak-anak minoritas. Selain itu, peningkatan kesejahteraan guru harus ditingkatkan dengan meningkatkan gaji mereka dan memberi lebih banyak dukungan untuk memajukan anak-anak tertinggal. Dipihak lain, keterlibatan orang tua dalam penanaman rasa kebanggaan pada diri anak dianggap penting.
Menurut Obama pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah harus memenuhi kewajibannya untuk membiayai pendidikan dan orang tua juga harus melakukan tugas mereka dalam mendukung pendidikan anak mereka. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang tua di antaranya mengatur jadwal menonton TV dan bermain video game anak dan menyadarkan anak-anak bahwa pendidikan bukanlah aktivitas pasif. Dengan demikian, ketika pemerintah dan orang tua sudah melaksanakan tanggung jawabnya terhadap pendidikan, Obama yakin bahwa Amerika dapat bersaing dengan negara manapun.
Christopher Dodd (senator Connecticut) berpendapat bahwa pendidikan merupakan kunci dari segala sesuatu, tidak terkecuali di bidang ekonomi individua/ kolektif dan sistem pemerintahan. Peningkatan pendidikan harus dimulai dari keluarga, karena guru pertama bagi anak-anak adalah orang tua mereka. Kita memiliki 30 sampai dengan 37 juta orang yang hidup dalam kemiskinan dan anak-anak mereka tidak pernah mendapatkan hak pengajaran dari orang tua mereka.
Hillary Clinton (senator New York) memberikan kritiknya terhadap pemerintah federal yang bekerja atas nama reformasi pendidikan untuk waktu yang sangat lama dan hanya membayar 10% untuk biaya pendidikan publik. Oleh karena itu, Hillary Clinton mengajak senator-senator lain untuk menggunakan uang strategis itu dengan cara melakukan apa yang sudah dikatakan oleh masing-masing senator.
Perihal pendanaan pendidikan khusus, Hillary Clinton berjanji akan menempatkan banyak beban pendanaan pada negara-negara dan distrik setempat, sehingga masyarakat lokal dapat melakukan apa yang diminta oleh para senator dengan menggunakan dana tersebut sepenuhnya. Realitas dilapangan, Hillary Clinton menemukan banyak kelas di sekolah yang masih seperti kelas-kelas di abad ke-20 dan ini menjadi pekerjaan para pemangku kepentingan untuk membawanya ke dalam abad ke-21. Atas kasus ini, Hillary Clinton menegaskan akan menggunakan kekuasaan legislatif dan eksekutif untuk melakukannya.  
Joe Biden (senator Delaware) mengemukakan empat prioritas dalam rangka meningkatkan pendidikan. Pertama adalah penambahan doktor di bidang pendidikan, kedua adalah orang tua harus peduli terhadap pendidikan anak-anaknya dengan cara mengantar anak-anaknya lebih awal ke sekolah dan menempatkannya pada kelas kecil untuk hasil yang maksimal, ketiga meningkatkan kuantitas guru dan membayar gajinya, dan yang terakhir adalah menyediakan akses ke perguruan tinggi melalui program beasiswa.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Ciri-Ciri Kunci Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia Berdasarkan Analisis Video.
Tahun 2007 merupakan masa-masa sulit bagi Amerika dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Hal itu dibuktikan dengan terjadinya krisis ekonomi yang terjadi pada akhir 2007 sampai pada awal tahun 2008 dan menurunnya kualitas pendidikan Amerika yang dibuktikan dengan jumlah persentase drop out (tidak melanjutkan sekolah) siswa SMA yang tinggi dan menurunnya prestasi tim Amerika di ajang olimpiade Fisika dan Matematika tingkat internasional.
Dalam bidang ekonomi, Amerika mengalami perlambatan ekonomi pada akhir tahun 2007 sehingga hal ini menjadi isu dunia. Hal tersebut terjadi dikarenakan dampak krisis kredit yang telah meluas mulai dari sektor perumahan (yang dalam kondisi resesi) ke sektor manufaktur dan mengarah ke sektor tenaga kerja (Sihono, T. 2009: 1).
Namun demikian, video yang dianalisis lebih banyak membahas mengenai pendidikan Amerika. Keadaan kualitas pendidikan di Amerika pada tahun 2007 mengalami penurunan. Di dalam negeri, pada tingkat Sekolah Menengah Atas angka drop out (tidak meneruskan sekolah) sebesar rata-rata 50%, tingkat kelulusan Ujian Nasional sebesar 90%, dari yang lulus ini sebagian meneruskan kuliah dan sebagian lagi bekerja. Sebelum masuk perguruan tinggi atau bekerja mereka juga mengikuti tes, dan hanya 50% dari yang ikut tes lulus masuk perguruan tinggi atau bekerja. Sehingga banyak dari mereka yang menjadi pengangguran atau bekerja di perusahaan yang bergaji rendah, akibatnya angka kemiskinan di Amerika semakin meningkat, pembayaran pajak semakin sedikit, dan pendapatan negara semakin berkurang (Prasetyo, H. N. 2007).
Di dunia internasional, prestasi tim Amerika mengalami penurunan dalam olimpiade Fisika dan Matematika. Berdasarkan informasi dari The International Physics Olympiad (IPhO), pada tahun 2007 tim Amerika menempati peringkat ke-5 di bawah tim Jepang, Russia, Korea, dan China yang pada saat itu diselenggarakan di Isfahan, Iran. Adapun di bidang Matematika, International Mathematical Olympiad (IMO) mempublikasikan hasil olimpiade Matematika tingkat internasional yang di adakan di Hanoi, Vietnam pada tahun 2007 yang menunjukan bahwa tim Matematika Amerika menempati peringkat ke-5.
Dengan demikian, menjadi hal yang wajar apabila para senator berkumpul dan memberikan pendapatnya tentang ciri-ciri kunci sistem pendidikan terbaik di dunia. Perkumpulan itu terjadi pada sebuah acara debat yang disiarkan oleh Lowa Public Television, Maytag Auditorium di Johnston, Lowa pada tanggal 13 Desember 2007. Para senator yang hadir dan memberikan pandangannya tentang isu ini yaitu John Edwards (senator California Utara), Bill Richardson (senator New Mexico), Barack Obama (anggota senat AS), Christopher Dodd (senator Connecticut), Hillary Clinton (senator New York), dan Joe Biden (senator Delaware).
Berdasarkan argumen yang dikeluarkan oleh masing-masing pembicara, terdapat empat ciri kunci sistem pendidikan terbaik. Ciri-ciri tersebut meliputi, pendanaan pemerintah dalam bidang pendidikan, peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, penyelenggaraan pendidikan anak usia di bawah empat tahun, dan partisipasi serta keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

B.       Pendanaan Pemerintah dalam Bidang Pendidikan
            Pendanaan pemerintah Amerika dalam bidang pendidikan disalurkan dari tiga pendapatan. Dari pendapatan kota dialokasikan sebesar 60%, dari pendapatan negara bagian 40%, dan dari pendapatan pemerintah pusat sebesar 10% (Prasetyo, H. N. 2007). Dikarenakan jumlah alokasi dana pendidikan dari pemerintah pusat yang sedikit, Hillary Clinton akan menggunakan wewenangnya melalui legislatif dan eksekutif untuk mengajukan peningkatan alokasi anggaran pendidikan. Sehingga dengan anggaran yang besar dapat meningkatkan faktor-faktor pendukung pendidikan yang meliputi, Sumber Daya Manusia (SDM), sarana, dan prasarana.
Berdasarkan pendapat para senator, ada beberapa cara dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Cara-cara itu meliputi, pemberian kesempatan dan pendanaan kepada anak-anak muda yang berprestasi melalui program beasiswa, peningkatan  jumlah anak muda Amerika di perguruan tinggi, peningkatan kesejahteraan guru melalui pemberian insentif,  pengadaan pelatihan bagi para guru untuk meningkatkan kualitas guru, penambahan doktor dalam bidang pendidikan, dan peningkatan kuantitas guru.
            Selain meningkatkan SDM, pemerintah juga harus meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan merupakan peralatan yang digunakan langsung untuk menunjang proses pendidikan, seperti gedung, ruang kelas, kursi, meja, serta alat-alat dan media pembelajaran. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan dan pengajaran, seperti halaman sekolah, kebun sekolah, dan jalan menuju sekolah (Mulyasa, E. 2014: 49).
            Pemerintah Indonesia juga memiliki kesungguhan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kebijakan pemerintah yang menganggarkan minimal 20% dari APBN dan APBD. Selain itu, pemerintah telah banyak membuat program yang mendukung wajib belajar 9 tahun menuju wajib belajar 12 tahun. Program tersebut di antaranya, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan, dan program beasiswa dari beberapa kementerian.
      
C.      Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru
Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Hampir semua  negara di dunia mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas. Salah satu upaya yang sering dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru adalah memberikan pelatihan dan beasiswa pendidikan bagi guru. Sedangkan  salah satu kebijakan yang dikembangkan diberbagai negara untuk meningkatkan kesejahteraan guru adalah pemberian insentif.
Di Amerika peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru dilakukan dengan meningkatan gaji guru dan memperkecil jarak kesenjangan antarguru dengan cara mengadakan pelatihan bagi para guru. Selain memberikan pelatihan kepada guru, langkah yang ditempuh adalah dengan mengadakan uji kinerja guru. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, kinerja guru secara dramatis akan meningkat.
Terkait peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru di Indonesia, dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan pada pasal 14 bahwa guru memiliki hak-hak. Di antara hak-hak tersebut adalah memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Selain itu, guru juga berhak untuk memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi melalui pelatihan dan pengembangan profesi. Kebijakan tersebut telah diturunkan ke dalam program-program pemerintah seperti Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB), Uji Kompetensi Guru (UKG), sertifikasi guru, dan beasiswa guru. Tentu saja guna menunjang keterlaksanaan program tersebut pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran.
Namun demikian, beberapa kebijakan dan program pemerintah di atas masih belum memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru. Hal ini dikarenakan pemerintah masih berfokus pada peningkatan yang bersifat fisik tanpa mengubah pola pikir dan peningkatan aspek psikologis. Pandangan mengenai guru sebagai pekerjaan yang mulia, guru sebagai agent of change, guru sebagai cerminan masa depan suatu bangsa tidak lagi melekat pada pribadi guru. Dalam hal ini pemerintah harus bekerja sama dengan masyarakat dan guru itu sendiri untuk memunculkan kesadaran dan tanggung jawab guru sebagai pendidik.
Selain itu, terkait dengan peningkatan kesejahteraan guru, dalam peringatan hari guru nasional tahun 2014, menteri pendidikan dan kebudayaan menyampaikan bahwa kesejahteraan guru yang naik adalah hal yang baik. Namun jika tidak diimbangi dengan penurunan biaya pengeluaran guru, maka peningkatan kesejahteraan tidak akan membawa pengaruh signifikan. Pengeluaran guru dapat dikurangi dengan menggandeng masyarakat dan dunia usaha untuk memberi keringanan kepada guru. Bagi kalangan usaha dapat memberikan diskon khusus kepada guru sebagai bentuk apresiasi kepada guru sekaligus sebagai rasa tanggung jawab bersama dalam peningkatan kualitas hidup guru (Desliana, 2014).
Pendapat di atas dapat menjadi sebuah gerakan yang baik dalam peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru di luar kebijakan dan program-program yang sudah dibuat oleh pemerintah. Tentu saja gerakan tersebut perlu mendapatkan partisipasi dan keterlibatan seluruh masyarakat guna meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

D.      Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia di bawah Empat Tahun
Pada tahun 2001 pemerintah Amerika melakukan reformasi di bidang pendidikan dengan mengeluarkan kebijakan No Child Left Behind (NCLB). Kebijakan itu terkait peningkatan mutu dan kualitas anak didik agar tidak ada satu pun yang tertinggal. Kebijakan ini telah menjadi landasan bagi para senator untuk memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan anak di bawah usia empat tahun.
Sistem pendidikan di Amerika menerapkan K12 atau wajib belajar 12 tahun. Pendidikan tersebut mulai dari Primary School (SD), Junior High School (SMP), dan Senior High School (SMA). Selain dari K12, Amerika juga menerapkan pendidikan prasekolah dasar (Pre-primary School) yang di dalamnya dibagi menjadi dua kategori yaitu, Kidergarten (TK) yang diprogramkan untuk anak berusia lima tahun atau satu tahun sebelum Primary School (SD) dan Pre-Kindergarten (Pre-K) untuk anak di bawah lima tahun yang meliputi program balita, sekolah drama, dan taman kanak-kanak. Saat ini program-porgam prasekolah dasar itu telah didanai oleh pemerintah.
Program pembelajaran yang diberikan untuk tingkatan Kindergarten dan Pre-K lebih terfokus pada keterampilan sosial awal termasuk interaksi interpersonal, menjadi bagian dari kelompok teman sebaya, dan keterampilan kelas seperti mengikuti instruksi dari guru.
Di Indonesia, pendidikan prasekolah dasar disebut dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 dijelaskan bahwa PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar dan melalui jalur formal, nonformal, dan/atau informal.  Jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA). Pada jalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB) dan Taman Penitipan Anak (TPA). Sedangkan pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

E.       Partisipasi serta Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Menurut Davis (Irene, 2015) Interaksi yang terjalin antara orang tua dan sekolah meliputi dua kategori, yaitu parental participation dan parental involvement. Kedua hal tersebut memiliki penekanan yang berbeda, dimana parental participation menekankan pada pengaruh orang tua dalam pengambilan keputusan di sekolah seperti penentuan program sekolah dan masalah keuangan. Sedangkan parental involvement menekankan pada keterlibatan orang tua dalam aktivitas untuk menerima dan mendukung program sekolah.
Bentuk keterlibatan orang tua dapat berupa home parenting, penyediaan lingkungan yang aman dan stabil, stimulasi intelektual, diskusi orang tua siswa, komunikasi dengan sekolah untuk berbagi informasi, partisipasi dalam kegiatan sekolah; partisipasi dalam pekerjaan sekolah, dan partisipasi dalam pemerintahan sekolah. Tingkat dan bentuk keterlibatan orang tua sangat dipengaruhi oleh kelas sosial keluarga, tingkat pendidikan dan kesehatan psiko-sosial ibu, status single parent, etnisitas keluarga, dan tingkat pencapaian/kepuasaan terhadap sekolah (Desforges & Abouchaar, 2003). Beberapa penelitian menunjukan bahwa peran dan keterlibatan orang tua akan memberikan efek positif dalam proses belajar, penyesuaian di sekolah, dan prestasi siswa.
Peran orang tua dalam meningkatkan mutu sekolah dapat dianalisis dalam dua dimensi yaitu dimensi assets dan  deficits (Sarason, 1994).
1.    Peran orang tua dalam dimensi assets meliputi: a) orang tua memiliki pengetahuan tentang anak-anak mereka, b) orang tua peduli akan pendidikan formal anak-anak mereka, c) orang tua adalah pendidik yang dapat memutuskan bagaimana mengajar yang baik dan buruk, d) orang tua bertanggung jawab menyekolahkan anaknya dengan menyediakan biaya sekolah, e) orang tua memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan dalam pendidikan siswa dan menjadi sumber rangsangan kepada guru.
2.    Peran orang tua dalam dimensi deficits meliputi: a) orang tua memiliki pemahaman yang rendah tentang budaya dan sistem sekolah, b) kurangnya pengetahuan dan sikap orang tua terhadap personil sekolah, c) kurangnya pemahaman orang tua tentang isu-isu substansi pendidikan.
Jika kita melihat partisipasi dan keterlibatan orang tua dalam pendidikan di Indonesia masih berada pada tingkatan spectator, dimana keterlibatan orang tua sangat kecil bahkan tidak ada atau bahkan keterlibatan orang tua hanya pada saat khusus ketika pihak sekolah meminta keterlibatan mereka (support). Hal tersebut dikarenakan kesadaran orang tua dalam dimensi assets masih sangat rendah. Keterlibatan orang tua yang bersifat saling mendukung (engagement) dan mempengaruhi pengambilan keputusan (decision-making) sedikit mulai terlihat pada orang tua yang sudah memahami pentingnya pendidikan dan peran mereka dalam peningkatan mutu pendidikan.
Pola partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan di Indonesia masih bersifat top-down intervention yang terkadang kurang mendukung aspirasi dan potensi masyarakat untuk melakukan kegiatan swadaya. Dengan kondisi masyarakat kita yang mayoritas masih berada di lapisan bawah maka pola partisipasi yang relatif lebih sesuai adalah yang sifatnya bottom-up intervention. Pola ini lebih memberikan penghargaan dan pengakuan bahwa masyarakat memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, dan mampu melakukan pendidikan secara swadaya.
Upaya peningkatan partisipasi dan keterlibatan orang tua dan masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
1.    Menjalin komunikasi yang efektif dengan orang tua dan masyarakat dengan cara mengidentifikasi key person (orang-orang kunci/berpengaruh), melibatkan key person dalam kegiatan sekolah, dan memilih saat yang tepat untuk melakukan keterlibatan tersebut.
2.    Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam program sekolah dengan cara: melaksanakan program-program kemasyarakatan, mengadakan open house sekolah, mengadakan buletin, mengundang tokoh untuk menjadi pembicara, membuat program kerjasama.
3.    Memberdayakan dewan sekolah dengan cara melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, mengembangkan program imlab swadana (bantuan dana pemerintah apabila sudah tersedia biaya pendamping dari masyarakat), mengembangkan sistem sponsorship.















BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.      Simpulan
Pada tahun 2007 kualitas pendidikan di Amerika mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari angka drop out pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mencapai 50%. Hasil seleksi perguruan tinggi juga menunjukkan hanya 50% peserta yang lulus tes sedangkan 50% yang lain terpaksa harus bekerja dengan kualitas yang rendah, sehingga kemiskinan pun semakin meningkat. Selain itu prestasi olimpiade sains Amerika juga mengalami penurunan pada tahun 2007. Menghadapi permasalahan tersebut, beberapa senator di Amerika berkumpul untuk menemukan solusi dari menurunnya kualitas pendidikan di Amerika. Dari pertemuan tersebut diperoleh empat ciri kunci sistem pendidikan terbaik: yaitu pendanaan pemerintah dalam bidang pendidikan, peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, penyelenggaraan pendidikan anak usia di bawah empat tahun, dan partisipasi serta keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

B.       Rekomendasi
Empat ciri kunci sistem pendidikan yang dilakukan Amerika juga sudah diterapkan di Indonesia. Namun belum terdapat dampak yang signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dari keempat kunci tersebut, Indonesia masih lemah dalam pendanaan dan partisipasi masyarakat. Upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan sudah terencana dengan baik. Namun apabila sumber daya tidak mendukung maka tidak dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, partisipasi seluruh komponen masyarakat sangat diperlukan agar tanggung jawab pendidikan tidak hanya menjadi tugas pemerintah, guru, dan sekolah.



DAFTAR PUSTAKA

Desforges, C. & Abouchhar, A. (2003). The impact of parental involvement, parental support, and family education on pupil achievement and adjustment: a literature review. New York: Department for Education and Skills.

Desliana, Aline. (2014). Ditangan guru masa depan indonesia dititipkan. Asah-Asuh, 11, 5.

IMO. (2007). International Mathematical Olimpiad (IMO) 2007. Diambil pada tanggal 20 Maret 2015, dari https://www.imo-official.org

IPhO. (2007). The 2007 International Physics Olympiad (IPhO). Diambil pada tanggal 20 Maret 2015, dari https://cogito.cty.jhu.edu/16789/ipho-2007/

Irene, Siti. (2015). Desentralisasi dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyasa, E. (2014). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, strategi, dan implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Prasetyo, H. N. (2007). Sistem pendidikan di Amerika Serikat. Diambil pada tanggal 20 Maret 2015, dari http://hendronurprasetyo.blogspot.com/ 2007/07/sistem-pendidikan-di-amerika-serikat.html

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang RI Nomor 14, Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.

Sarason, Seymour. B. (1994). Parental involvement and the political principle. San Fransisco: Jossey-Bass Inc. Publisher.

Sihon, T. (2009). Dampak krisis finansial Amerika Serikat terhadap perekonomian Asia. Jurnal ekonomi & pendidikan,Volume 6 Nomor 1, April 2009.

State University. (2015). United States - preprimary & primary education. Diambil pada tanggal 20 Maret 2015, dari http://education. stateuniversity.com/pages/1630/United-States-PREPRIMARY-PRIMARY-EDUCATION.html

USA Education Info. (2015). USA pre-primary education system. Diambil pada tanggal 20 Maret 2015, dari http://www.usaeducation.info/USA-Education-System/Pre-Primary.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lensa Ideologis untuk Menafsirkan Perubahan Politik dan Ekonomi yang Mempengaruhi Sekolah

Artikel ini merupakan rangkuman dari buku  Handbook of Research on Educational Administration yang ditulis oleh  Murphy, J. & Louis, ...